Peran seorang editor
atau penyunting gambar adalah bagaimana mengemas atau membungkus materi
pengambilan gambar untuk kemudian disusun kembali menjadi sebuah jalinan cerita
yang memiliki dramtisasi dan estetis. Jika dalam suatu penggarapan program
acara televisi, video dan film pada saat tahap produksi menjadi tanggung jawab
sutradara maka dalam tahap pascaproduksi editor yang bertanggung jawab penuh.
Dalam suatu penggarapan
program acara tv, film, dan video terdapat tiga unsur posisi yang dianggap
berkuasa untuk mengarahkan hasil karya audio visual. Posisi pertama pada tahap
praproduksi adalah penulis skenario. Posisi kedua pada tahap produksi adalah
sutradara, dan yang ketiga pada tahap pascaproduksi adalah seorang editor.
Penulis skenario berkuasa atas jalannya cerita dan penokohannya, sutradara
berkuasa untuk menerjemahkannya kedalam bentuk audio visual, sedangkan editor
berkuasa untuk mengemas atau membungkus materi pengambilan gambar untuk
kemudian disusun kembali menjadi sebuah jalinan cerita yang memiliki nilai
dramatisasi dan estetis.
Editor adalah orang
terakhir dari seluruh pekerja produksi dalam penggarapan sebuah karya visual
film dan program acara televise. Pekerjaannya adalah mengkolaborsikan berbagai
unsur kreatif sehingga mampu memberikan sentuhan seni pada hasil akhir karya
visual. Dalam departemen editing tersebut, editor biasanya akan dibantu oleh
beberapa asisten yang berfungsi sebagai operator atau sebagai pencatat adegan
disaat masih offline, termasuk sound engineer atau sound director sebagai penata
audio.
Pebedaan yang sangat
mencolok antara industri televisi dan film di eropa dan di asia khusus nya di
Indonesia adalah kelak ketika anda berkecimpung menjai editor, anda juga harus
siap menjadi penata sound, pembuat efek visual, pembuat title, dan yang lainnya
yang sangat komplek dan njelimet (rumit). Di eropa pekerjaan menjadi seorang
editor hanyalah memotong dan menyusun gambar sesuai tuntutan skenario, biasanya
untuk pembuatan sound, title, dan efek disiapkan tenaga lain yang ahli
dibidangnya. Maka bersiaplah ketika anda menjadi editor anda juga harus pintar
segalanya, meskipun ini cara yang keliru.
No comments:
Post a Comment